"ini
hidupku..
pendiam dan tak di pedulikan.
Aku, hanyalah seorang yang tak di butuhkan oleh siapapun. Ada aku ataupun
tidak, tak menjadi masalah bagi siapapun karena aku tak di anggap oleh mereka.
Kecuali orangtuaku, hanya mereka satu satunya yang menganggapku ada. Itulah
sebabnya aku memilih lebih baik berdiam diri dirumah, menjauh dari dunia luar.
So please, menjauh dariku, aku dan kamu berbeda. Kamu popular, kamu cantik,
kamu pinter, setiap orang pasti mencarimu dan menyapamu. Adakah dihidupmu yang
kurang, Shinta?"
Shinta membuka lembar
selanjutnya...
"Mungkin kamu berteman
denganku karena merasa kasihan kan? Karena aku ga punya teman kan? Aku ga butuh
kasihan dari kamu, please jangan ganggu hidupku!"
Ia menutup buku itu, tak sanggup membaca
halaman selanjutnya. Tak disangka teman baiknya yang selalu bersamanya,
memendam benci yang sangat padanya.
“Kenapa
Shin kok bengong?” Tisa yang baru dari perpustakan melihat sebuah buku di meja
Shinta dan ia seperti mengenalinya.
“Itu..
buku kimia aku kan? Ko ada dimejamu?” Tisa teringat sebuah catatan di bukunya, “
apa? Kamu membacanya?”
“Kalo
itu yang kamu mau, aku akan pergi dari hidupmu dan tak akan mendekatimu lagi.”
Shinta berlalu meninggalkan Tisa yang kaget, shock karena Shinta membaca buku
itu.
“Shinta
tunggu!!! Kamu jangan salah paham Shin!” Menarik tangan Shinta.
“Apa
lagi yang harus di jelasin? Udah jelas jelas itu tulisan kamu kan, aku kenal
banget ko dan kamu meminta aku pergi? Oke!”
“Shin! Shinta!” Tapi shinta
menghiraukannya. Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar